Jumat, 14 Oktober 2011

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

3KA03

Tugas Bahasa Indonesia (softskill) 2011

Kelompok :

1. Nofi Syamsul Rudi 14109014

2. Anjar Untoro 12109759

3 . Galang Syarizal 13109099

4. Rendy Pranatha 13109038

5. Indra Kusuma 10109001

6. Wahid Ikhsan 15109304

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)


1.A. Pemecahan masalah

Pentingnya pemecahan masalah

Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.


Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.

B. Pendekatan system


Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.

1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian

Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:

1. Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.

2. Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.

3. Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

C. Upaya persiapan

1. Memendang perusahaan sebagai suatu system

Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu sistem.


2. Mengenal sistem lingkungan

Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.


1. Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan

Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.


D. Upaya definisi

upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah).


Upaya definisi mencakup dua langkah:


1. 1. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem

Ketika manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau slah satu unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi tingkat.

1. 2. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
Elemen satu = mengevaluasi standar.

Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
• Standar harus sah
• Standar harus realistis
• Standar harus dimengerti
• Standar harus terukur

Elemen dua = membandingkan output sistem dengan standar
Setelah manajer puas dengan standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya dengan standar.

Elemen tiga = mengevaluasi manajemen
Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.

Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi
Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.

Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input
Bila tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada sistem fisik.

Elemen enam = mengevaluasi proses transformasi
Prosedur dan praktek yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output.

Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output

Elemen masalah (dalam hal ini, manajemen ) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling pentign dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.


E. Upaya pemecahan

1. 1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.

1. 2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Semua alternatif harus di evaluasi dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.

1. 3. Memilih solusi terbaik
Perlu memilih satu alternatif yang tampak paling baik.

1. 4. Menerapkan solusi
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik.

1. 5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.

F. Menelaah pendekatan sistem
Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik adalah upaya persiapan yang harus dilakukan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai.

G. Faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Merasakan masalah

Ada tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem sensing styles) mereka, yaitu :

v Penghindar masalah (problem avoider)
Manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja.
v Pemecah masalah (problem solver)
Manajer ini tidak mencari masalah juga dan juga tidak menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.
v Pencari masalah (problem seeker)
manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan informasi

Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka :

• Gaya teratur (preceptive style)
Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.

• Gaya menerima (receptive style)
Manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.


Menggunakan informasi

Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information using style) :

Gaya sistematis (systematic style)
Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.


Gaya intuitif (intuitive style)
Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuiakan dengan situas.


Sumber dari buku:
Raymon mcleod
Judul : sistem informasi manajemen
Edisi tujuh jilid dua.

Keterangan =

- kalimat yang di garis bawahi merupakan diksi yang akan di analisa.

1.

· –is pada kata sistematis menyatakan sifat ;

· Pertama-tama biasa digunakan sebagai kalimat pembukaan atau permintaan izin dalam sebuah kalimat pidato ,alternative yang bisa digunakan misalnya pertama kali ;

· -is pada kata realistis menyatakan sifat ;

· Terukur bisa diartikan sebagai mengetahui panjang/jarak suatu objek ;

· Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Kata kekurangmampuan bisa diartikan terbatasnya suatu keahlian, materi, atau bisa juga mental. Alternatif lain yang dapat digunakan misalnya keterbatasan ;

· v merupakan huruf alphabet ke-22 ,digunakan sebagai pemberian tanda atau bisa kita ketahui seperti pada aplikasi Microsoft Office Word bullets and numbering ,alternatif lain dalam penggunaan tanda tersebut misalnya pemberian tanda titik(.) sebagai pembatas sekaligus pembeda antara tanda penjabaran dalam kalimat dengan sebuah kalimat ;

2. Menurut opini kami , artikel ini memiliki pengambilan ide cerita yang cukup baik, bermanfaat,dan cukup menarik. Menggunakan gaya bahasa yang santai atau tidak terlalu baku. Kreatif dalam mengekspresikan kalimat dan penulisan tanda baca .Namun dalam susunan kalimat, penulisan , ejaan terdapat beberapa kekurangan.

Berikut terjemahan menggunakan gaya bahasa kelompok kami :

PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

A. Pemahaman dasar pemecahan masalah danpembuatankeputusan.

Fungsi pemecahan masalah.


Fungsi pemecahan masalah difokuskan pada konsekuensi, bukan pada jumlah waktu yang dihabiskan.

Pengambilankeputusandanpemecahanmasalah.


Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik terhadap masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah membuat berbagai alternatif keputusan.

B. Pendekatan sistem.


Proses pemecahan masalah secara sistematis pertama kali dikemukanan oleh John Dewey, seorang profesor filosof dari Colombia University. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.


1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3.Membentuk penilaian


Rangkaian langkah pemecahan masalah secara garis besar adalah : dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.


urutan langkah pendekatan sistem:


1. Usaha persiapan :mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2. Usaha definisi : mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3. Usaha solusi :mencakup identifikasi berbagai solusi alternatif, mempelajarinya, memilih satu yang terbaik, menerapkan solusi tersebut dan membuat tindakan untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.



C. Upayapersiapan.


1.1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem


Menanamkan konsep bahwah perusahaan adalah suatu sistem.

1.2 Mengenal system lingkungan


Mengenali perilaku dan interaksi antara system dengan lingkungannya.

1.3 Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan


Mengenali subsistem yang berperan pada perusahaan, baik bentuk dan fungsinya


D. Upaya definisi.


Upaya definisi mencakup pemahaman bahwa suatu masalah dapat ada atau tidak ada (identifikasi masalah) dan kemudian mempelajarinya untuk mendapatkan solusi (pemahaman masalah).
Upaya definisi mencakup dua langkah:


1. 1. Bergerak dari tingkat system ke subsistem.


Ketika manajer berusaha memahami masalah,peneliti mulai bekerja dengan sistem yang menjadi tanggungjawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau unit perusahaan.Kemudian peneliti bergerak menelusuri hirarki sistem, tingkat demi tingkat.


1. 2. Menganalisis tiap bagian system dalam suatu urutan tertentu.
Elemen satu : mengevaluasi standar.

Standar kinerja untuk suatu system dapat dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
• Standar harus sah
• Standar harus realistis
• Standar harus dimengerti
• Standar harus terukur


Elemen dua : membandingkan output sistem dengan standar
Setelah manajer setuju dengan standar tersebut, kemudianiamengevaluasioutputsistemdanmembandingkannyadenganstandar.


Elemen tiga = mengevaluasi manajemen
Suatu penilaian kritis dilakukan terhadap manajemen sistem dan struktur organisasi.


Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi
Kebutuhan itu harus disesuaikan kemudian suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.


Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input
Bila tingkat analisis system ini tercapai, maka system konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan terdapat pada sistemfisik.


Elemen enam = mengevaluasi proses transformasi
Prosedur dan praktek yang tidak tepat dapat mengakibatkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output

.
Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output
Elemen masalah (dalam hal ini, manajemen )harus dipahami setelah teridentifikasi. Kenyataan tidak tepatnya manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling penting dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.


Upaya pemecahan


1. 1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi
Manajer mengidentifikasi beragam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.
1. 2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan standar yang sama, yang mengukur tingkat ketepatan suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
1. 3. Memilih solusi terbaik
Menentukan satual ternatif yang paling baik.
1. 4. Menerapkan solusi
Masalah tidak dapat diselesaikan jika hanya memilih solusi terbaik, menerapkan solusi terbaik harus dilakukan.
1. 5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.


Menelaah pendekatansistem


Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman.Titik awal yang baik adalah mempersiapkan kebutuhan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai.


Faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah.


Masing-masing manajer memiliki cara memecahkan masalah yang berbeda. Cara mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Terdapat tiga kategori dasar dalam merasakan masalah (problem sensing styles) mereka, yaitu :

- Penghindar masalah (problem avoider)

- Manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja.

- Pemecah masalah (problem solver)

- Manajer ini tidak mencari masalah dan juga tidak menghalanginya.

- Jika muncul masalah,maka masalah tersebut dipecahkan.

- Pencari masalah (problem seeker)
manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.

Mengumpulkan informasi.


Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersediabagimereka :
• Gaya teratur (preceptive style)
Manajer mengikuti manajemen by exeption dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.
• Gaya menerima (receptive style)
Manajer ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
Menggunakan informasi
Manajer cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information using style) :
Gaya sistematis (systematic style)
Manajer member perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.
Gaya intuitif (intuitive style)
Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuiakan dengan situasi.



Mohon maaf apabila dalam pengerjaan tugas ini terjadi perubahan pemahaman kandungan atau makna dalam artikel ini. Kami tidak ada maksud dalam perusakan hasil karya apapun atau unsur-unsur lainnya . Kesalahan semata-mata karena unsur ketidaksengajaan atau kesalahpahaman.

Terima Kasih.


Sumber :

Raymonmcleod

http://yudianto01.wordpress.com/2010/01/03/pendekatan-sistem-dalam-pemecahan-masalah-dan-membuat-keputusan-sistem-informasi-manajemen/

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

3KA03

Tugas Bahasa Indonesia (softskill) 2011

Kelompok :

1. Nofi Syamsul Rudi 14109014

2. Anjar Untoro 12109759

3 . Galang Syarizal 13109099

4. Rendy Pranatha 13109038

5. Indra Kusuma 10109001

6. Wahid Ikhsan 15109304

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)


1.A. Pemecahan masalah

Pentingnya pemecahan masalah

Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.


Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah

Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.

B. Pendekatan system


Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.

1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian

Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:

1. Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.

2. Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.

3. Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

C. Upaya persiapan

1. Memendang perusahaan sebagai suatu system

Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu sistem.


2. Mengenal sistem lingkungan

Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.


1. Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan

Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.


D. Upaya definisi

upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah).


Upaya definisi mencakup dua langkah:


1. 1. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem

Ketika manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau slah satu unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi tingkat.

1. 2. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
Elemen satu = mengevaluasi standar.

Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
• Standar harus sah
• Standar harus realistis
• Standar harus dimengerti
• Standar harus terukur

Elemen dua = membandingkan output sistem dengan standar
Setelah manajer puas dengan standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya dengan standar.

Elemen tiga = mengevaluasi manajemen
Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.

Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi
Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.

Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input
Bila tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada sistem fisik.

Elemen enam = mengevaluasi proses transformasi
Prosedur dan praktek yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output.

Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output

Elemen masalah (dalam hal ini, manajemen ) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling pentign dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.


E. Upaya pemecahan

1. 1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.

1. 2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Semua alternatif harus di evaluasi dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.

1. 3. Memilih solusi terbaik
Perlu memilih satu alternatif yang tampak paling baik.

1. 4. Menerapkan solusi
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik.

1. 5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.

F. Menelaah pendekatan sistem
Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik adalah upaya persiapan yang harus dilakukan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai.

G. Faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Merasakan masalah

Ada tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem sensing styles) mereka, yaitu :

v Penghindar masalah (problem avoider)
Manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja.
v Pemecah masalah (problem solver)
Manajer ini tidak mencari masalah juga dan juga tidak menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.
v Pencari masalah (problem seeker)
manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan informasi

Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka :

• Gaya teratur (preceptive style)
Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.

• Gaya menerima (receptive style)
Manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.


Menggunakan informasi

Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information using style) :

Gaya sistematis (systematic style)
Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.


Gaya intuitif (intuitive style)
Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuiakan dengan situas.


Sumber dari buku:
Raymon mcleod
Judul : sistem informasi manajemen
Edisi tujuh jilid dua.

Keterangan =

- kalimat yang di garis bawahi merupakan diksi yang akan di analisa.

1.

· –is pada kata sistematis menyatakan sifat ;

· Pertama-tama biasa digunakan sebagai kalimat pembukaan atau permintaan izin dalam sebuah kalimat pidato ,alternative yang bisa digunakan misalnya pertama kali ;

· -is pada kata realistis menyatakan sifat ;

· Terukur bisa diartikan sebagai mengetahui panjang/jarak suatu objek ;

· Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Kata kekurangmampuan bisa diartikan terbatasnya suatu keahlian, materi, atau bisa juga mental. Alternatif lain yang dapat digunakan misalnya keterbatasan ;

· v merupakan huruf alphabet ke-22 ,digunakan sebagai pemberian tanda atau bisa kita ketahui seperti pada aplikasi Microsoft Office Word bullets and numbering ,alternatif lain dalam penggunaan tanda tersebut misalnya pemberian tanda titik(.) sebagai pembatas sekaligus pembeda antara tanda penjabaran dalam kalimat dengan sebuah kalimat ;

2. Menurut opini kami , artikel ini memiliki pengambilan ide cerita yang cukup baik, bermanfaat,dan cukup menarik. Menggunakan gaya bahasa yang santai atau tidak terlalu baku. Kreatif dalam mengekspresikan kalimat dan penulisan tanda baca .Namun dalam susunan kalimat, penulisan , ejaan terdapat beberapa kekurangan.

Berikut terjemahan menggunakan gaya bahasa kelompok kami :

PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

A. Pemahaman dasar pemecahan masalah danpembuatankeputusan.

Fungsi pemecahan masalah.


Fungsi pemecahan masalah difokuskan pada konsekuensi, bukan pada jumlah waktu yang dihabiskan.

Pengambilankeputusandanpemecahanmasalah.


Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik terhadap masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah membuat berbagai alternatif keputusan.

B. Pendekatan sistem.


Proses pemecahan masalah secara sistematis pertama kali dikemukanan oleh John Dewey, seorang profesor filosof dari Colombia University. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.


1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3.Membentuk penilaian


Rangkaian langkah pemecahan masalah secara garis besar adalah : dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.


urutan langkah pendekatan sistem:


1. Usaha persiapan :mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2. Usaha definisi : mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3. Usaha solusi :mencakup identifikasi berbagai solusi alternatif, mempelajarinya, memilih satu yang terbaik, menerapkan solusi tersebut dan membuat tindakan untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.



C. Upayapersiapan.


1.1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem


Menanamkan konsep bahwah perusahaan adalah suatu sistem.

1.2 Mengenal system lingkungan


Mengenali perilaku dan interaksi antara system dengan lingkungannya.

1.3 Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan


Mengenali subsistem yang berperan pada perusahaan, baik bentuk dan fungsinya


D. Upaya definisi.


Upaya definisi mencakup pemahaman bahwa suatu masalah dapat ada atau tidak ada (identifikasi masalah) dan kemudian mempelajarinya untuk mendapatkan solusi (pemahaman masalah).
Upaya definisi mencakup dua langkah:


1. 1. Bergerak dari tingkat system ke subsistem.


Ketika manajer berusaha memahami masalah,peneliti mulai bekerja dengan sistem yang menjadi tanggungjawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau unit perusahaan.Kemudian peneliti bergerak menelusuri hirarki sistem, tingkat demi tingkat.


1. 2. Menganalisis tiap bagian system dalam suatu urutan tertentu.
Elemen satu : mengevaluasi standar.

Standar kinerja untuk suatu system dapat dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
• Standar harus sah
• Standar harus realistis
• Standar harus dimengerti
• Standar harus terukur


Elemen dua : membandingkan output sistem dengan standar
Setelah manajer setuju dengan standar tersebut, kemudianiamengevaluasioutputsistemdanmembandingkannyadenganstandar.


Elemen tiga = mengevaluasi manajemen
Suatu penilaian kritis dilakukan terhadap manajemen sistem dan struktur organisasi.


Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi
Kebutuhan itu harus disesuaikan kemudian suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.


Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input
Bila tingkat analisis system ini tercapai, maka system konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan terdapat pada sistemfisik.


Elemen enam = mengevaluasi proses transformasi
Prosedur dan praktek yang tidak tepat dapat mengakibatkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output

.
Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output
Elemen masalah (dalam hal ini, manajemen )harus dipahami setelah teridentifikasi. Kenyataan tidak tepatnya manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling penting dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.


Upaya pemecahan


1. 1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi
Manajer mengidentifikasi beragam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.
1. 2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan standar yang sama, yang mengukur tingkat ketepatan suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
1. 3. Memilih solusi terbaik
Menentukan satual ternatif yang paling baik.
1. 4. Menerapkan solusi
Masalah tidak dapat diselesaikan jika hanya memilih solusi terbaik, menerapkan solusi terbaik harus dilakukan.
1. 5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.


Menelaah pendekatansistem


Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman.Titik awal yang baik adalah mempersiapkan kebutuhan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai.


Faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah.


Masing-masing manajer memiliki cara memecahkan masalah yang berbeda. Cara mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Terdapat tiga kategori dasar dalam merasakan masalah (problem sensing styles) mereka, yaitu :

- Penghindar masalah (problem avoider)

- Manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja.

- Pemecah masalah (problem solver)

- Manajer ini tidak mencari masalah dan juga tidak menghalanginya.

- Jika muncul masalah,maka masalah tersebut dipecahkan.

- Pencari masalah (problem seeker)
manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.

Mengumpulkan informasi.


Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersediabagimereka :
• Gaya teratur (preceptive style)
Manajer mengikuti manajemen by exeption dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.
• Gaya menerima (receptive style)
Manajer ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
Menggunakan informasi
Manajer cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information using style) :
Gaya sistematis (systematic style)
Manajer member perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.
Gaya intuitif (intuitive style)
Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuiakan dengan situasi.



Mohon maaf apabila dalam pengerjaan tugas ini terjadi perubahan pemahaman kandungan atau makna dalam artikel ini. Kami tidak ada maksud dalam perusakan hasil karya apapun atau unsur-unsur lainnya . Kesalahan semata-mata karena unsur ketidaksengajaan atau kesalahpahaman.

Terima Kasih.


Sumber :

Raymonmcleod

http://yudianto01.wordpress.com/2010/01/03/pendekatan-sistem-dalam-pemecahan-masalah-dan-membuat-keputusan-sistem-informasi-manajemen/